A. Coaching
Menurut Whitmore
(dalam Passmore, 2010) coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang
untuk memaksimalkan kinerjanya. Downey (dalam Passmore, 2010) mengatakan bahwa coaching
merupakan seni memfasilitasi kinerja, pembelajaran, dan pengembangan orang
lain .
C
= Caring (self discipline and self - control)
O
= Openness (able to listen and to share)
A
= Awareness (the uniqueness of the person‘ s need)
C
= Commitment (not a one - time encounter)
H
= Honesty (to be helpful)
Peran coaching adalah
membantu mereka memperoleh keterampilan,kemampuan dan pengetahuan yang mereka
butuhkan untuk meningkatkan potensinya dan meningkatkan kinerjanya. Berikan
umpan balik bila anggota coaching melakukan sesuatu dengan baik, katakan pada
mereka. Ketika mereka melakukan kesalahan, berikan umpan balik korektif dengan
cara yang positif. Sarankan perbaikan yang membuat mereka tahu anda yakin bahwa
mereka mampu melakukan pekerjaan yang benar.
Jadilah coaching yang
baik. Coaching membutuhkan keahlian khusus. Di antara keterampilan yang anda
butuhkan adalah kemampuan:
- A. Set Direction (mengatur arah). Tim akan bergantung pada anda untuk mengklarifikasi misinya dan memastikan kelompok tersebut tetap berada di jalur.
- B. Organize (organisasi). Bawa orang yang tepat bersama, beri mereka informasi yang mereka butuhkan sebelum dan sesudah pertemuan.pastikan mereka menindaklanjuti tugas.
- C. Facilitate (memudahkan). Ciptakan suasana yang mendorong orang untuk berbagi sudut pandang yang beragam tanpa takut akan kritik atau pertengkaran.
- D. Summarize (meringkaskan). Secara singkat sampaikan ucapan yang di buat oleh anggota Tim dan tinjau kemajuan tim selama pertemuan dan dalam menit-menit tertulis.
- E. Develop (mengembangkan). Ajari orang lain keterampilan yang mereka butuhkan untuk bekerja sama dengan sebuah Tim.
- MANFAAT COACHING
1. Pekerjaan lebih mudah2. Pendelegasian tugas3. Mengembangkan Leadership / kaderisasi4. Meningkatkan motivasi / inisiatif / kreativitas5. Mencintai tugas6. Meningkatkan kohesi kelompok
B. CounselingMenurut The American Psychological Association, Division of Counseling Psychology, Committee on Definition (dalam Gantina, 2011) mendefinisikan konseling sebagai sebuah proses membantu individu untuk mengatasi masalah-masalahnya dalam perkembangan dan memantau mencapai perkembangan yang optimal dengan menggunakan sumber-sumber dirinya sendiri. Counseling biasanya dilakukan dengan cara wawancara.5 tujuan utama wawancara adalah:1. Agar karyawan setuju bahwa ada kebutuhan akan perubahan kinerja.2. Mengidentifikasi penyebab masalah.3. Tentukan tidakan spesifik untuk meningkatkan kinerja.4. Yakinkan bahwa sasaran tersebut terpenuhi.5. Perkuat perilaku yang benar, mulailah wawancara dengan membuat karyawan merasa nyaman, anda mungkin mengatakan bahwa anda khawatir dengan situasinya.misalnya tapi jangan ceramah. Karyawan lebih tanggap terhadap konseling saat merasa nyaman.
CoachingCounselingBerhubungan dengan keterampilan dan kompetensi teknikBerhubungan dengan sikapkerja, mental, kepribadianFokus mengajarkan berbagai keterampilan teknis dan non teknis kepada seorang individu dan menunjukkannyaKonseling berfokus membantu individu untuk mengelola permasalahan mereka sendiri dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri.C. MentoringMentoring merupakan sebuah metode yang bersifat pengalaman individual yang mencoba membagikan pengetahuan dan ketrampilan serta kompetensinya kepada seseorang yang mempunyai pengalaman kerja lebih sedikit dengan situasi hubungan yang penuh kepercayaan dan menguntungkan.Mentoring adalah untuk karyawan luar biasa anda, orang-orang yang menunjukan janji tapi butuh bantuan untuk menjadi pemain top.sebagai mentor, tanggung jawab anda mewakili nilai perusahaan, memberikan ceramah,memberikan instruksi tentang struktur politik perusahaan anda, mempengaruhi pengambil keputusan untuk membantu mentee anda, dan menyediakan kontak dan sumber daya.Sumber:- http://www.pelatihan-sdm.net/coaching-counseling-mentoring/- Papu, Y. M. (2016). Pelatihan Coach and Counseling untuk Para Pendamping Anak Jalanan di Yayasan Sahabat Anak Melalui Strategi WDEP. Psiko-Edukasi, 14(2), 143-151.- Stone, F. M. (1999). Coaching, counseling and mentoring. New York: American Management Association.
0 komentar:
Posting Komentar